Meski kebanyakan mobil baru mempunyai transmisi otomatis, fans mobil manual tetap saja banyak. Mobil transmisi manual tetap banyak dipilih, lantaran punya beberapa keunggulan. Sebut saja nilai jualnya nan lebih murah, perawatan nan mudah dan murah, durabilitasnya nan dapat diandalkan, serta lebih cekatan dalam membangun kecepatan.
Mobil dengan transmisi manual, sudah pasti mempunyai pedal kopling. Mekanisme pedal kopling mobil manual terbagi menjadi dua tipe, kabel dan hidrolik. Kopling jenis hidrolik punya kelebihan ialah pedal kopling nan condong lebih enteng, lantaran terbantu tekanan cairan hidrolik. Sistem hidroliknya mirip seperti sistem rem hidrolik, nan terdiri dari master cylinder atas dan bawah, serta pipa hidrolik.
Faktor penyebab kerusakan master kopling alias masalah utama dari sistem kopling hidrolik mobil adalah kerusakan master cylinder. Dari kedua master cylinder, master cylinder bagian bawah lah nan lebih sigap rusak. Master kopling bawah, terletak pada transmission housing nan terhubung langsung dengan mesin. Permukaannya nan panas, menyebabkan seal master kopling jadi sigap keras. Efeknya, tekanan fluida jadi bocor sehingga as master kopling tidak maksimal menekan stut kopling.
Baca Juga : Jenis-jenis Kopling nan Ada di Kendaraan
Untuk master kopling bagian atas tetap relatif lebih awet. Meski begitu, panas mesin nan menjalar ke bagian firewall juga bisa jadi karena kebocoran seal master kopling jadi bocor. Tapi jangan khawatir, seal master kopling bagian atas dan bawah bisa dibeli secara terpisah. Jadi tidak perlu beli keseluruhan alias assy, jika terjadi kerusakan. Namun pastikan kondisi tembok master cylinder tetap bagus dan tidak baret. Karena jika baret, meski sudah tukar seal baru biasanya umurnya tidak bakal awet.