RiderTua.com – Usai GP Thailand, Fabio Di Giannantonio berambisi bisa mengumumkan berita baik tentang masa depannya di Sepang dua pekan kemudian. Namun pada hari Kamis sebelum GP Malaysia, tidak ada penumuman nan bisa dibagikan. “Belum ada kabar, kami sedang mengusahakannya. Tapi saat ini situasinya tetap sama seperti balapan akhir pekan lalu,” ujar Diggia.
Apa nan bakal dia lakukan tahun depan? “Tidak tahu,” jawab pembalap asal Italia itu, nan tampaknya sedang dalam suasana hati nan baik.
Setelah finis di posisi ke-3 di GP Australia, Fabio Di Giannantonio dianggap sebagai kandidat paling menjanjikan untuk menggantikan Marc Marquez di tim pabrikan Repsol Honda. Namun kemudian bocor sebuah info bahwa HRC juga sedang bermusyawarah dengan pembalap Spanyol berumur 18 tahun Fermin Aldeguer nan sukses memenangkan balap Moto2 di Buriram.
Ketika ditanya tentang pengganti selain kelas MotoGP, sembari tertawa Diggia menjawab, “Ohvale (GP-0 Mini GP) mungkin? Atau menjadi ahli bicara pers? Tidak, berbareng kru saya, kami sedang mengerjakan proyek MotoGP. Prioritasnya, seperti nan selalu saya katakan adalah memperkuat di MotoGP. Hanya ketika sudah 100 persen jelas bahwa saya tidak bisa memperkuat di MotoGP barulah kami bisa mengerjakan perihal lain. Tujuannya saat ini adalah tetap berada di MotoGP. Itu saja.”
Apakah peluangnya lebih baik alias lebih jelek dibandingkan di GP Thailand? “Jalan tengahnya, kami sedang mengusahakannya. Jadi, begitulah wawancaranya. Kita bakal berjumpa besok,” tambah rider berumur 25 tahun itu sembari tertawa.
Namun di atas kertas, tetap ada kesempatan bagus lainnya di Sepang. “Ya tentu saja. Saya juga cukup sigap dalam tes di awal tahun. Jadi ini adalah balapan pertama di mana kami dapat bekerja dengan info nan berguna. Hingga saat ini, kami selalu menutup mata terhadap info dari tahun sebelumnya dan menghapus semuanya. Itu sebabnya menurut saya kami mempunyai kesempatan bagus untuk bekerja dengan info nan sudah kami miliki dan mungkin menunjukkan performa nan baik,” imbuh rekan setim Alex Marquez itu.
Diggia menambahkan, “Saya juga menginginkannya lantaran saya tahu saya sekarang punya paket bagus dan motor hebat. Kami bekerja dengan sangat baik sebagai sebuah tim, saya menikmatinya 100 persen dan memberikan nan maksimal untuk meninggalkan tim dan Ducati dengan emosi nan baik.”
Fakta bahwa hasil nan ditorehkannya dalam tiga balapan akhir pekan terakhir musim ini, mungkin tidak lagi berakibat besar pada masa depannya dan tidak mempengaruhi ranking 12 di Kejuaraan Dunia saat ini.
“Saya tidak pernah betul-betul berada di bawah tekanan saat mengendarai motor. Saya hanya memikirkan diri sendiri dan mendapatkan nan terbaik dari setiap sesi dan balapan. Tentu saja, targetnya selalu untuk memenangkan setiap balapan, tapi perihal itu tidak selalu memungkinkan. Menurutku di MotoGP saat ini ada beberapa perihal nan terjadi dengan langkah nan asing dan baru. Saya berupaya melakukan nan terbaik dan bersikap positif tentang masa depan,” pungkas rider Gresini Ducati itu.
This post was last modified on 9 November 2023 22:32