Donald Trump sukses unggul dalam pemilihan presiden Amerika Serikat berasas hasil hitung sigap live poll dari beragam negara bagian.
Trump diperkirakan bakal kembali menduduki bangku presiden setelah melewati pemisah minimal kemenangan dengan perolehan lebih dari 270 electoral votes.
Berita kemenangan ini disambut oleh pasar dengan pergerakan positif, termasuk dalam bumi mata uang digital nan dipimpin oleh Bitcoin nan mencapai nilai tertinggi barunya dalam sejarah.
Donald Trump Unggul dengan 295 Electoral Votes
Hasil pemilu menunjukkan bahwa Donald Trump meraih 295 electoral votes, mengungguli Kamala Harris nan hanya meraih 226 suara.
Dengan nomor ini, Trump sudah melampaui pemisah kemenangan minimal, ialah 270 votes, nan membuatnya dipastikan bakal kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat setelah penghitungan bunyi selesai.
Berdasarkan info peta pemilu nan diterbitkan oleh New York Times, kebanyakan negara bagian, baik merah maupun beberapa negara bagian biru nan biasanya mendukung Partai Demokrat, menunjukkan support untuk Trump.
Kamala Harris, nan sebelumnya berjuang keras untuk mempertahankan bunyi di negara-negara bagian nan berpotensi menjadi penentu, akhirnya mengakui kekalahannya dalam sebuah pidato kepada para pendukungnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pendukungnya nan telah bekerja keras selama kampanye ini.
Beberapa negara bagian utama nan menjadi aspek kemenangan Trump termasuk Texas, Ohio, dan Florida, di mana Trump sukses memenangkan bunyi kebanyakan dengan nomor signifikan.
Sementara itu, negara bagian seperti California dan New York tetap kuat mendukung Harris, tetapi tidak cukup untuk mengamankan bangku kepresidenan.
Beberapa pemimpin bumi juga merespons kemenangan Trump, dengan Rusia dan Tiongkok menjadi negara nan paling awal menyampaikan ucapan selamat.
Kedua negara ini memandang potensi era baru dalam hubungan internasional di bawah pemerintahan Trump nan diharapkan dapat mengurangi ketegangan geopolitik.
Jika ketegangan ini betul-betul menurun, stabilitas dunia bisa tercapai dan memberikan akibat positif pada pasar finansial internasional, termasuk sektor mata uang digital nan selama ini sangat sensitif terhadap dinamika politik dunia.
Dalam hitungan electoral votes, negara bagian-negara bagian kunci nan memenangkan Trump memang memberikan kontribusi besar terhadap kemenangan ini.
Di Texas, nan merupakan salah satu negara bagian terbesar, Trump sukses menang telak dengan persentase bunyi nan cukup besar.
Di sisi lain, negara-negara bagian seperti Pennsylvania dan Georgia, nan juga dikenal sebagai swing states, memilih untuk memberikan support kepada Trump, mengamankan posisinya lebih jauh di atas periode kemenangan.
Informasi ini berasas info real-time dari New York Times, nan menunjukkan support kuat terhadap Trump di beragam negara bagian di seluruh Amerika Serikat.
Bitcoin Sentuh Harga Tertinggi Baru
Di tengah berita kemenangan Trump, Bitcoin mengalami lonjakan nilai nan signifikan, mencapai nomor tertinggi baru di $76,243.98 pada 6 November 2024, menurut info nan disajikan oleh CoinGecko.
Ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang masa bagi Bitcoin dan menjadi sinyal bahwa pasar mata uang digital merespons buletin ini dengan optimisme.
Dengan pencapaian ini, Bitcoin tidak hanya menarik minat penanammodal ritel, tetapi juga perhatian penanammodal institusional nan memandang potensi di tengah ketidakpastian politik nan mulai mereda.
Grafik Bulanan BTCUSD
Namun, di kembali kenaikan nilai nan signifikan ini, terdapat sinyal nan mengindikasikan akibat koreksi. Berdasarkan info dari Lookonchain, sejumlah besar penanammodal besar alias whale dan penanammodal institusional diketahui melakukan tindakan jual.
Outflow dari ETF Bitcoin menunjukkan bahwa lembaga besar condong memanfaatkan kenaikan nilai ini untuk merealisasikan keuntungan.
Kondisi ini patut diwaspadai oleh penanammodal ritel lantaran dapat berpotensi menekan nilai Bitcoin kembali jika tekanan jual dari penanammodal besar terus berlanjut.
Di sisi lain, kajian teknikal menunjukkan adanya pola bearish divergence pada diagram Bitcoin nan sering kali menjadi parameter awal dari potensi koreksi harga.
Bearish divergence ini mengindikasikan bahwa meskipun nilai terus naik, momentum penguatan nilai sebenarnya sudah mulai melemah.
Fenomena ini sejalan dengan teori breakout retest, di mana Bitcoin berpotensi mengalami penurunan nilai sementara untuk menguji pemisah bawah nan baru terbentuk sebelum melanjutkan pergerakan naik nan lebih kuat dalam fase bull market.
Pola ini juga biasa terjadi ketika nilai mencapai level tertinggi baru dan memerlukan konsolidasi sebelum mencapai kenaikan berikutnya.
Dalam jangka pendek, penanammodal disarankan untuk tetap waspada dan tidak terbawa euforia pasar. Walau kemenangan Trump dan kondisi politik nan lebih stabil berpotensi membawa akibat positif bagi pasar keuangan, perlu diingat bahwa pasar mata uang digital sangat volatil.
Setiap kenaikan nilai nan terlalu sigap biasanya bakal diikuti oleh periode konsolidasi alias koreksi.
Dengan adanya bearish divergence ini, penanammodal ritel nan mau masuk ke pasar sebaiknya mempertimbangkan akibat koreksi nilai sebelum memutuskan untuk membeli di nilai nan sudah mencapai level tertinggi.
Secara keseluruhan, pergerakan Bitcoin nan mencapai nilai tertinggi baru ini menunjukkan bahwa aset digital tetap menjadi pilihan terkenal di tengah ketidakpastian global.
Namun, dengan potensi koreksi nan terlihat, penanammodal diimbau untuk berhati-hati dan menerapkan strategi investasi nan bijak, mengingat volatilitas pasar mata uang digital nan tinggi.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.