– Menghindari pergaulan nan toksik adalah langkah penting
untuk menjaga kesehatan mental dan emosional. Pergaulan semacam ini seringkali
membawa pengaruh negatif, seperti emosi tertekan, cemas, alias bahkan
depresi. Untuk melindungi diri, seyogianya membaca angan terhindar dari pergaulan nan toksik.
Sebagai makhluk sosial nan setiap harinya berinteraksi dengan sesama, tentu kita sangat tidak mau menjalani hidup dalam pergaulan nan toksik. Pergaulan toksik sendiri merupakan hubungan sosial antara beberapa pihak nan terjalin secara tidak sehat.
Ibarat simbiosis, pergaulan toksik ini mirip dengan simbiosis parasitisme, ialah suatu relasi dimana ada pihak nan dirugikan dan ada pihak nan merugikan—namun parahnya dirinya (pihak nan merugikan) tidak merasa begitu.
Pergaulan nan mengandung ‘racun’ ini memanglah banget berbahaya, sehingga sebisa mungkin kudu dihindari. Sebab, jika tidak, diri kita sendirilah nan bakal merasakan sakit tak berakhir akibat relasi pergaulan tidak sehat nan kita alami terus menerus dalam lingkaran pergaulan toksik tersebut.
Dalam menyikapi pergaulan nan toksik ini, Rasulullah SAW sebenarnya telah mengajarkan kita untuk senantiasa berdo’a memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari pergaulan nan tidak sehat namalain toksik. Dalam kitab Tanbih al-Mughtarin, laman 29, Imam Abdul Wahhab As-Sya’rani mengutip angan unik agar terhindar dari pergaulan toksik nan sejak beratus-ratus tahun lampau rupanya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:
اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ صَاحِبٍ غَفْلَةٍ وَمِنْ جَارِ سُوْءٍ وَمِنْ زَوْجٍ يُؤْذِيْ
“Allahumma inni a’udzu bika min shahibin ghaflatin wa min jaari suu’in wa min zawjin yu’dzii.”
Artinya: “Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari sahabat nan lalai (agama), tetangga nan jahat, dan pasangan nan menyakiti.”
Dengan membaca angan ini, semoga kita bakal terhindar dan dilindungi oleh Allah SWT dari pergaulan nan toksik, mulai dari kawan nan lalai agama, tetangga nan usil dan suka melakukan jahil, dan juga pasangan (suami/istri) nan doyan menyakiti alias menyusahkan. Doa ini dapat dibaca dengan niat dan angan semoga Allah SWT berkenan melindungi kita dari pergaulan nan toksik dan menempatkan kita dalam pergaulan nan sehat.
Kemudian, meskipun kita telah bermohon memohon perlindungan agar terhindar dari pergaulan nan toksik, bukan berfaedah kita jadi berpangku tangan tanpa melakukan upaya apapun. Meskipun telah bermohon demikian, kita sebagai manusia tetap perlu berikhtiar.
Untuk dapat betul-betul terhindar dari pergaulan nan toksik, kita perlu berupaya mencari dan berasosiasi dengan pergaulan nan sehat dan lingkungan nan baik. Jangan hanya diam. Karena, Allah juga berfirman bahwa Dia tidak bakal mengubah keadaan suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak mau berupaya mengubah keadaannya.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut:
… اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Artinya: “ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa nan ada pada diri mereka, …” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11).
Demikian angan terhindar dari pergaulan nan toksik. Seyogianya dengan membaca angan ini, kita berupaya agar sukses terbebas dan terhindar dari pergaulan nan toksik. Wallahu a’lam.