Daftar Obat Flu yang Dilarang untuk Ibu Menyusui, Waspada Berbahaya Bun

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Saat flu menyerang, banyak Bunda nan mungkin merasa bingung dalam memilih obat nan aman, terutama ketika sedang menyusui. Menyusui adalah periode krusial di mana kesehatan Bunda dan Si Kecil kudu betul-betul diperhatikan. 

Memilih obat nan salah dapat berakibat negatif pada ASI dan kesehatan bayi. Obat-obatan tertentu bisa saja mengandung unsur nan dapat terserap ke dalam ASI dan memengaruhi kesehatan bayi. Oleh lantaran itu, sangat krusial bagi Bunda untuk mengetahui obat flu mana nan kondusif dan mana nan kudu dihindari. 

Cara memilih obat flu nan kondusif untuk ibu menyusui

Memilih obat flu nan kondusif untuk ibu menyusui memerlukan perhatian khusus. Bunda kudu selalu membaca label obat dan mencari info tentang keamanannya selama menyusui. 


Konsultasi dengan master juga sangat dianjurkan untuk memastikan obat nan bakal dikonsumsi, tidak rawan bagi bayi. Dokter biasanya mempunyai pengetahuan lebih mendalam mengenai hubungan obat dan dampaknya terhadap ASI.

Melansir dari Very Well Health, terdapat beberapa perihal nan perlu diperhatikan Bunda dalam memilih obat flu. Hal tersebut meliputi kandungan bahan aktif, dosis, dan pengaruh samping.  Hindari obat nan mengandung alkohol namalain bahan kimia nan dapat masuk ke dalam ASI dan membahayakan bayi.

Bunda bisa memilih obat dengan bahan alami namalain nan direkomendasikan oleh tenaga medis. Selain itu, Bunda juga dapat mempertimbangkan penggunaan obat-obatan nan mempunyai catatan keamanan baik dalam beragam penelitian medis.

Daftar obat flu untuk ibu menyusui nan aman

Bunda tidak perlu resah jika terserang flu saat menyusui, lantaran ada beberapa obat flu nan kondusif dikonsumsi saat menyusui. Berikut beberapa di antaranya:

1. Paracetamol (Acetaminophen)

Paracetamol adalah obat nan umum digunakan untuk meredakan demam dan nyeri. Obat ini telah terbukti kondusif untuk ibu menyusui dan bayi. 

Paracetamol bekerja dengan langkah menghalang produksi prostaglandin namalain unsur nan menyebabkan peradangan dan nyeri. Selain itu, paracetamol juga membantu menurunkan demam dengan memengaruhi pusat pengatur suhu di otak.

Penggunaan paracetamol dalam dosis nan dianjurkan tidak mempengaruhi produksi ASI namalain kesehatan bayi. Namun, Bunda tetap perlu mengikuti petunjuk dosis nan diberikan oleh master namalain nan tertera pada bungkusan obat. 

"Pastikan selalu menggunakan dosis nan cukup untuk hasil nan efektif dan menjaga pengaruh samping tetap rendah," kata Chrisie Rosenthal, IBCLC, seorang konsultan laktasi di Los Angeles.

Mengonsumsi paracetamol dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati. Oleh lantaran itu, krusial untuk tidak melampaui dosis nan direkomendasikan.

2. Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) nan efektif untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan demam. Melansir dari The Bump, obat ini juga dianggap kondusif untuk ibu menyusui.

Ibuprofen bekerja dengan langkah menghalang enzim siklooksigenase (COX) nan terlibat dalam proses peradangan. Hal ini membikin ibuprofen efektif meredakan nyeri dan peradangan tanpa memengaruhi produksi ASI.

Meskipun ibuprofen kondusif untuk digunakan oleh ibu menyusui, penggunaannya tetap kudu sesuai dengan dosis nan dianjurkan. Terlalu banyak ibuprofen dapat menyebabkan pengaruh samping seperti iritasi lambung dan perdarahan. 

Oleh lantaran itu, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan master sebelum memutuskan untuk menggunakan ibuprofen, terutama jika mempunyai riwayat masalah lambung namalain gangguan perdarahan.

3. Loratadine

Loratadine adalah antihistamin nan digunakan untuk mengatasi indikasi alergi seperti bersin, hidung tersumbat, dan gatal-gatal. Obat ini dianggap kondusif untuk ibu menyusui lantaran hanya sedikit loratadine nan masuk ke dalam ASI. Loratadine bekerja dengan langkah menghalang pengaruh histamin, unsur kimia nan dilepaskan oleh tubuh saat terjadi reaksi alergi.

Keamanan loratadine selama menyusui telah didukung oleh beragam penelitian nan menunjukkan bahwa obat ini tidak memengaruhi bayi nan disusui. Namun, Bunda kudu tetap berhati-hati dan mengikuti dosis nan dianjurkan. Menggunakan loratadine dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan pengaruh samping seperti mulut kering, mengantuk, dan sakit kepala.

4. Saline nasal spray

Saline nasal spray adalah larutan garam nan digunakan untuk membantu meredakan hidung tersumbat. Obat ini sangat kondusif digunakan oleh ibu menyusui lantaran tidak mengandung bahan kimia nan berbahaya, dan tidak masuk ke dalam ASI. Saline nasal spray bekerja dengan langkah membilas dan melembapkan saluran hidung, sehingga memudahkan pernapasan.

Penggunaan saline nasal spray tidak mempunyai pengaruh samping nan rawan dan dapat digunakan sesuai kebutuhan. Obat nan satu ini adalah pilihan nan sangat baik untuk Bunda nan mau meredakan hidung tersumbat tanpa mengonsumsi obat-obatan nan mengandung bahan aktif.

Selain itu, saline nasal spray juga dapat digunakan berbarengan dengan obat flu lainnya untuk memberikan pengaruh nan lebih optimal.

Daftar obat flu nan dilarang untuk ibu menyusui

Beberapa obat flu dapat rawan bagi ibu menyusui dan Si Kecil. Berikut adalah daftar obat nan kudu dihindari Bunda.

1. Pseudoephedrine

Pseudoephedrine adalah dekongestan nan sering ditemukan dalam obat flu dan pilek. Obat ini dapat mengurangi produksi ASI dan menyebabkan iritabilitas pada bayi. Pseudoephedrine bekerja dengan langkah menyempitkan pembuluh darah di hidung, sehingga mengurangi pembengkakan dan membantu membuka saluran napas nan tersumbat.

Namun, pseudoephedrine dapat masuk ke dalam ASI dan memengaruhi bayi. Efek samping nan mungkin terjadi pada bayi meliputi iritabilitas, gangguan tidur, dan dengap jantung nan cepat. Selain itu, penggunaan pseudoephedrine oleh ibu menyusui dapat menyebabkan penurunan produksi ASI hingga 24 persen.

2. Phenylephrine

Phenylephrine adalah dekongestan lain nan sering digunakan dalam obat flu dan pilek. Obat ini bekerja dengan langkah menyempitkan pembuluh darah di hidung, mirip dengan pseudoephedrine. Meskipun phenylephrine dianggap lebih kondusif dibandingkan pseudoephedrine, penggunaannya oleh ibu menyusui tetap perlu dihindari.

Phenylephrine dapat menyebabkan gangguan tidur pada bayi nan disusui. Efek samping lain nan mungkin terjadi meliputi peningkatan tekanan darah dan dengap jantung. Mengingat potensi akibat nan ada, Bunda sebaiknya mencari pengganti obat nan lebih kondusif namalain berkonsultasi dengan master sebelum menggunakan phenylephrine.

3. Codeine

Codeine adalah obat batuk nan termasuk dalam golongan opioid. Obat ini dapat menyebabkan depresi pernapasan pada bayi, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi namalain digunakan dalam jangka waktu lama. Codeine bekerja dengan langkah menekan pusat batuk di otak, sehingga mengurangi gelombang batuk.

Penggunaan codeine oleh ibu menyusui sangat tidak dianjurkan lantaran akibat pengaruh samping nan serius pada bayi. Selain depresi pernapasan, bayi juga dapat mengalami kantuk berlebihan, kebingungan, dan susah menyusu. Oleh lantaran itu, sebaiknya hindari penggunaan codeine dan pilihlah obat batuk lain nan lebih aman.

Daftar obat flu herbal alami untuk ibu menyusui nan kondusif dan efektif

Selain obat-obatan medis, Bunda juga dapat memilih obat flu herbal alami nan kondusif dan efektif. Berikut beberapa di antaranya:

1. Jahe

Jahe dikenal mempunyai banyak kegunaan kesehatan, termasuk meredakan batuk dan tenggorokan nan sakit. Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol nan mempunyai sifat antiinflamasi dan antioksidan. Mengonsumsi teh jahe namalain menambahkan jahe dalam makanan dapat membantu meredakan indikasi flu secara alami.

Selain itu, jahe juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan. Jahe kondusif dikonsumsi oleh ibu menyusui dan tidak mempunyai pengaruh samping nan rawan bagi bayi. Namun, Bunda sebaiknya mengonsumsi jahe dalam jumlah nan wajar dan tidak berlebihan.

2. Madu

Madu mempunyai sifat antibakteri dan dapat meredakan batuk. Madu dapat dikonsumsi langsung namalain dicampur dengan teh hangat untuk meredakan indikasi flu. Madu bekerja dengan langkah melapisi tenggorokan, sehingga mengurangi iritasi dan gelombang batuk.

Madu juga kondusif untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui dan tidak mempengaruhi produksi ASI. Namun, Bunda kudu memastikan bahwa madu nan dikonsumsi adalah madu murni dan tidak tercampur dengan bahan kimia namalain pengawet. 

3. Lemon

Lemon adalah sumber vitamin C nan baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi air lemon hangat dapat membantu meredakan indikasi flu seperti sakit tenggorokan dan hidung tersumbat. Lemon juga mempunyai sifat antibakteri dan antivirus nan dapat membantu melawan infeksi.

Bunda dapat menambahkan perasan lemon ke dalam segelas air hangat namalain teh untuk mendapatkan manfaatnya. Lemon kondusif untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui dan tidak mempunyai pengaruh samping nan rawan bagi bayi. Namun, hindari mengonsumsi lemon dalam jumlah berlebihan lantaran dapat menyebabkan iritasi lambung.

Memilih obat flu nan kondusif selama menyusui sangat krusial untuk menjaga kesehatan Bunda dan bayi. Selalu konsultasikan dengan master sebelum mengonsumsi obat apapun untuk memastikan keamanannya. 

Semoga info ini berfaedah ya Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia