Curhat ngenes owner kafe soal mahasiswa "rojali", nongkrong lama 30 orang yang pesan cuma 5 orang

pexels.com

- Baru-baru ini media sosial dihebohkan oleh curhatan warganet nan merupakan pemilik salah satu kafe di Yogyakarta. Video berdurasi 1 menit 27 detik ini berisikan mengenai keluh kesahnya mengenai kejadian rojali (rombongan jarang beli) nan biasanya didominasi oleh kalangan mahasiswa.

Ketika unggahannya melalui IG viral, dia pun kembali memposting video nan lebih panjang pada akun YouTube.

Nah, para mahasiswa rojali ini biasanya datang beramai-ramai ke kafe untuk melakukan beragam kegiatan. Mulai dari nongkrong, mengerjakan tugas, hingga rapat. Mirisnya, seringkali para oknum mahasiswa tersebut tidak memesan makan alias minuman nan dijual oleh kafe. Padahal, akomodasi kafe seperti WiFi bisa dinikmati leluasa.

“Makin ngeselin lagi, jika ada rapat sekitar 20-30 orang, nan order hanya 5 orang,” ujarnya, dikutip BrilioFood dari IG @agus_arrya pada Minggu (16/6).

foto: Instagram/@agus_arrya

Fenomena ini sebenarnya sudah berjalan lama. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah mahasiswa nan seperti itu justru semakin bertambah. Bahkan dirasa kian tidak menghargai pemilik kafe tersebut.

“Meskipun nggak semua mahasiswa di kafe saya seperti itu, tapi oknum rojali ini sudah di taraf nan mengganggu menurut saya. Selain tidak order, mereka juga sering mengacak-acak tempat duduk dan meja nan sudah kita set,” lanjut pemilik video.

Menurutnya, ciri-ciri rojali ini biasanya dimulai dari mahasiswa nan datang seorang alias dua orang. Saat ditanya mau pesan apa, jawabannya tetap menunggu kawan lainnya. Setelah kawan nan dimaksud datang, rupanya orderan pun tetap tidak ada.

Bahkan lebih parahnya, para oknum mahasiswa ini sengaja membawa makanan dari luar kafe. Sudah membawa makanan dari luar, sampah kemasannya pun biasanya dibuang sembarangan di kafe tersebut. Memalukan, kan?

Karena kesal, penggunggah video juga sempat menegur para pengunjungnya dengan beragam cara, salah satunya dengan memasang tulisan “dilarang membawa makanan dari luar.” Sayangnya langkah ini juga tetap belum efektif.

foto: Instagram/@agus_arrya

Pemilik kafe nan mempunyai nama original Agus Arya ini memberanikan diri untuk menceritakan kejadian rojali ini di media sosial pribadinya. Menurutnya, ini langkah nan baik agar seluruh pihak, baik mahasiswa dan pemilik kafe alias UMKM sama-sama saling menguntungkan.

“Kalau dibiarkan, lama-lama di Jogja nggak ada lagi nan mau buka warung kopi lantaran penuh dengan Rojali-rojali gini,” jelasnya.

(brl/lut)