Cegah Narkotika, BATTRA SN Jabar Sosialisasi P4GN ke Pelajar di Kabupaten Bekasi

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
BATTRA SN Jabar Sosialisasi P4GN ke Pelajar di Kabupaten Bekasi

Kabupaten Bekasi | Indigenews.id,- Kejahatan Narkotika merupakan salah satu kejahatan Extraordinary Crime ialah kejahatan nan terorganisir lintas negara (Internasional) dan menjadi ancaman serius lantaran dapat merusak sendi-sendi kehidupan suatu bangsa.

Untuk itu, beragam upaya terus dilakukan oleh Pemerintah RI, melalui Badan Narkotika Nasional guna memerangi Penyalahgunaan Norkotika di seluruh pelosok tanah air, termasuk pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi demi mewujudkan Indonesia nan bebas dan bersih dari Narkoba.

Salah satu upaya nan gencar dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional adalah membentuk sekaligus membekali para Penggiat P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi. 

Ketua BATTRA Spiritual Nusantara (SN) Anti Narkotika, Jawa Barat, Novita Gosal mengatakan, melalui sosialisasi P4GN ini melibatkan semua kalangan di tingkat pelajar Sekolah Dasar (SD), berambisi para siswa siswi bisa mengenali jenis-jenis dan ancaman akibat nan bakal ditimbulkan dengan mengkonsumsi narkoba.

"Dalam sosialisasi ini kita tidak membahas jenis narkoba, hanya membahas semacam pondasi imun anak-anak ini kekebalan jika alam bawah sadar ini nempel, lebih menekankan kepada siswa bahwa tidak boleh menerima peralatan alias makanan dari orang nan tidak dikenal, orang itu siapa nan memberikan kudu jelas bukan kita mengajarkan anak-anak untuk berprasangka tapi lebih ke waspada," kata Novita saat ditemui di Cikarang, Rabu (01/11/2023).

Dalam perihal ini, pihaknya melakukan sosialisasi di sekolah SDN Mekarmukti 06 Cikarang Utara, dan SMA Negeri 02 Cikarang Utara. Kegiatan tersebut rutin dilakukan satu Minggu dua kali di setiap sekolah di Kabupaten Bekasi.

"Sejauh ini antusias siswa siswi sangat tinggi, sangat enjoy lantaran kita mengunakan teknik mengajar dengan cerita secara lembut dan mereka seneng mengikuti," jelasnya.

Novita mengatakan, bicara peredaran narkotika memang sangat susah dimusnahkan, kendati APH sudah sering melakukan operasi dan sosialisasi mengenai ancaman mengkonsumsi narkoba.

"Karena susah dimusnahkan, maka dari itu, kita mencontohkan bukan dengan peralatan tapi dengan gambar, mereka (anak anak) cepet mencerna di pikirin jika menggunakan gambar. Jangan sampai materinya tidak didengar gambarnya nempel di otak kelak mudah dicari," bebernya.

"Kami mengajarkan untuk bisa melepaskan dari pengkondisian, lantaran mereka kebanyakan masuk ke narkoba lantaran tekanan, aspek anak anak mengkonsumsi narkoba biasanya keluarga, misalnya ada nan broken orang tuanya sibuk alias nilainya ulangan turun, berantem lampau dia curhat ke orang lain ada juga hanya coba-coba dan biasanya dari temen aspek pergaulan lingkungan," sambungnya.

Sejauh ini tidak ada hambatan dalam melakukan sosialisasi P4GN tersebut, dia mengatakan, support dari pemerintah baik Desa maupun Kecamatan dan Kabupaten Bekasi sangat dirasakan.

BATTRA SN Jabar Sosialisasi P4GN ke Pelajar di Kabupaten Bekasi

Jika memandang kondisi di kabupaten Bekasi, kata dia, kian memprihatinkan dalam peredaran narkotika dikalangan pelajar, pihaknya menghimbau kepada orang tua untuk ikut serta mencegah anaknya mengkonsumsi narkotika jenis G (Tramadol dan Heximer). 

"Harapan kedepannya kita sama sama belajar mencari jati diri, untuk bisa memerangi narkoba dan mencari solusi mencegah," tandasnya.

Sebagai informasi, Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya alias nan disingkat Narkoba, hingga hari ini tetap menjadi patologi alias penyakit sosial dalam masyarakat. 

Diketahui narkoba adalah unsur nan langkah kerjanya di masukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara lisan, di minum, dihirup, di suntikan pikiran alias emosi hati dan juga orang lain. Efek dari penyalahgunaan peralatan ini (narkoba) beragam dan sebagian besarnya mengarah ke arah negatif. 

Tidak hanya bagi penggunanya secara individual tetapi juga berkapak bagi lingkungan dalam masyarakat tempat dia tinggal. Sehingga dalam perspektif sosiologis penyalahgunaan narkoba di sebut sebagai patologi sosial alias penyakit sosial.

Pemberantasan narkoba dalam perihal ini sangat masif dilakukan oleh lembaga mengenai seperti BNN, Aparat penegak norma dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Namun tetap saja narkoba tetap menjamur dan menjadi kejahatan nan kudu dilawan oleh semua komponen tidak terkecuali masyarakat. 

Sehingga pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) mencetuskan hastag War On Drugs  perang musuh narkoba. Sehingga masyarakat kudu bersama-sama dan bahu membahu melawan narkoba. Hal ini dimulai dengan kesadaran, kebersamaan dan kebermanfaatan. 

Oleh karenanya prinsip tersebut kudu di implementasikan oleh segenap komponen masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam memerangi narkoba.

Kesadaran, seseorang dikatakan mempunyai kesadaran ketika dia bisa menyadari keadaan di sekelilingnya, tindakannya dan emosinya. Memiliki kesadaran bukan hanya sekedar menyadari alias bersikap waspada, tetapi dia nan bisa memperhatikan dan menganalisis kondisi lingkungannya. 

Dalam konteks narkoba, masyarakat kudu sadar tentang narkoba dan sadar bakal ancaman nan ditimbulkannya. Kemudian dia kudu bisa mengawasi dan menganalisis lingkungannya tentang ancaman alias potensi adanya narkoba.

Selengkapnya
Sumber Informasi Berita indigenews
Informasi Berita indigenews