RiderTua.com – Carlo Pernat: Jika Enea dipindahkan ke Pramac maka Ducati bakal mengeluarkan banyak uang. Logikanya, Ducati jelas mau menawarkan duo pembalap terbaik kepada sponsor di tim pabrikan pada 2024. Namun pada akhir Agustus lalu, Enea Bastianini tetap dijanjikan menjadi pembalap kedua setelah Francesco Bagnaia.
Tentu saja saat ini para petinggi Ducati Corse tetap bertanya-tanya, apakah susunan pembalap di Lenovo Ducati 2024 dengan Pecco Bagnaia dan Jorge Martin tidak bakal lebih berkekuatan daripada konstelasi nan direncanakan dengan Bagnaia dan Bastianini?
Karena itulah, media sekarang memperkirakan apakah mungkin ada pertukaran pembalap antara Bastianini dan Martin di Lenovo dan Pramac? Di Sepang, Gigi Dall’Igna menegaskan, “Tidak ada rencana seperti itu saat ini. Menurut kontrak, kemungkinan seperti itu sebenarnya tidak ada.”
Manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat menegaskan, “Ducati mempunyai klausul dalam kontraknya dengan Enea bahwa mereka dapat memutuskan pada akhir Agustus apakah Enea bakal terus membalap untuk Lenovo alias berasosiasi dengan tim Pramac. Kemudian Ducati Corse mengirimi saya email pada tanggal 30 alias 31 Agustus dan mengonfirmasi bahwa Enea bakal terus membalap di tim pabrikan. Dengan demikian, mereka kehilangan kesempatan untuk melakukan transfer tersebut. Jadi saya sudah menulis bahwa Enea bakal tetap berbareng Lenovo pada tahun 2024. Dokumen resmi ini tidak dapat dibantah.”
“Saya tidak mengerti gimana rumor ini bisa muncul. Saya juga tidak tahu apakah rencana Ducati bakal berubah jika Jorge Martin memenangkan kejuaraan dunia. Pergantian tim seperti ini tentu saja bakal mempunyai akibat finansial nan kuat bagi kami, lantaran sponsor kami bayar jauh lebih banyak untuk mendapatkan tempat di tim pabrikan dibandingkan untuk mendapatkan tempat di Pramac. Mereka punya motor pabrikan di sana, tapi mereka bukan bagian dari tim pabrikan,” tegas manager gaek asal Italia itu.
“Saya tidak mengerti apa nan berubah dalam rencana Ducati dalam waktu singkat sejak akhir Agustus,” keluh mantan manajer legenda Valentino Rossi itu.
Faktanya, Enea Bastianini memberikan beberapa hasil mengecewakan tahun ini, meski tentu saja lantaran dia dua kali mengalami cedera parah di Portimao dan di Barcelona.
Pernat menambahkan, “Enea ditabrak Marini di Portugal dan kemudian tidakhadir selama nyaris 3 bulan lantaran patah tulang belikat. Pada tahun 2023 dia mendapatkan motor pabrikan terbaru untuk pertama kalinya, dia berasosiasi dengan tim baru, dan dia kudu terbiasa dengan langkah kerja kepala kru barunya Marco Rigamonti.”
“Namun dia tidak bisa mengendarai GP23 selama 3 bulan dan tidak bisa melakukan program pengkondisian nan tepat selama 3 bulan. Bagaimanapun, kami beranggapan bahwa Enea juga bakal membalap di tim pabrikan Lenovo pada tahun 2024,” imbuh Pernat.
Namun Pernat tahu bahwa pembalap seperti Jorge Lorenzo (2018 di Ducati), Johann Zarco (2019 di KTM), Maverick Vinales (2021 di Yamaha) memutuskan beranjak tim meski kontraknya tetap berjalan. Dan nan terbaru, Marc Marquez bakal pindah dari HRC ke Gresini Ducati setelah tahun 2023 meskipun ada perjanjian untuk tahun 2024.
“Jika Enea dipindahkan ke Pramac, maka Ducati bakal mengeluarkan banyak uang,” ujar Pernat dengan tegas.
Di sisi lain rekan setim Bastianini, Juara bumi sekaligus pemimpin klasemen Pecco Bagnaia tidak mau berkomentar mengenai perihal ini. “Saya tidak pernah terlibat dalam keputusan-keputusan ini dan saya tidak mau terlibat dalam keputusan-keputusan seperti ini. Saya rasa tidak fair bagi Enea setelah musim nan dialaminya. Tapi saya di sini hanya untuk balapan. Lebih baik kau bertanya padanya sendiri, saya tidak tahu,” jawab siswa VR46 Riders Academy itu.
Namun tak ada ‘chemistry’ nan mendalam antara Bagnaia dan Bastianini. Pasalnya, Bestia melawan juara bumi 2022 itu dengan cukup sadis saat tetap berbareng Gresini-Ducati dengan GP21 setidaknya sebanyak 4 kali dan tidak peduli pada perebutan gelar nan saat itu melawan Fabio Quartararo (Yamaha).
Dan pada balapan awal musim di Portugal, Bastianini menyeret Marc Marquez ke pole position sehingga membikin Bagnaia kehilangan peluangnya. Baru-baru ini, Bastianini juga mendorong rekan setimnya itu ke posisi ke-3 di Q1 GP Mandalika, sehingga merusak peluangnya untuk mendapatkan posisi start nan baik di sana.
“Saya tidak bisa berkomentar banyak mengenai perihal itu. Apa nan bisa saya katakan adalah saya bakal bangga melanjutkan musim berikutnya berbareng Pramac. Jika Ducati mau memandang saya mengendarai motor merah (tim pabrikan), saya pasti bakal senang juga,” pungkas Jorge Martin dengan santai.
This post was last modified on 9 November 2023 22:35