Cara cek glukosuria merupakan perihal nan krusial dan perlu diketahui oleh setiap orang. Diabetes Melitus alias DM / penyakit gula darah merupakan penyakit kronis nan sering terjadi dan banyak diderita oleh masyarakat dunia. Akan tetapi indikasi penyakit ini sering tidak terlihat dan muncul secara pelan – pelan.
Penyakit glukosuria ini tidak dapat disembuhkan namun dapat dicegah dan mengurangi akibat terkena penyakit ini. Untuk itulah krusial untuk mengetahui dan memahami langkah cek glukosuria alias kadar gula dalam darah secara rutin untuk mencegah dan menghindari penyakit ini.
Dalam tulisan ini bakal dibahas mengenai langkah untuk mengecek kadar gula dalam darah serta membaca dan memahami hasil pengecekan kadar gula tersebut.
Sekilas Mengenai Diabetes Melitus
Diabetes Melitus terbagi menjadi dua jenis ialah dikenal dengan julukan DM Tipe 1 dan DM Tipe 2. Keduanya sedikit berbeda. Tipe 1 disebabkan adanya kondisi autoimun dimana sel – sel pankreas nan memproduksi hormon insulin diserang dan dihancurkan oleh sel kekebalan tubuh.
Akibatnya tubuh tidak dapat memproduksi insulin untuk mengatur tingkat kadar gula dalam darah. Penderita jenis 1 memerlukan suntikan insulin setiap hari. Sedangkan jenis 2 ialah jenis nan lebih sering dan banyak diderita adalah kondisi dimana tubuh tidak dapat merespon hormon insulin secara optimal. Akibatnya kadar gula dalam tubuh menjadi tidak diatur dengan baik dan meningkat / tinggi.
Cara Cek Diabetes Melitus
Tes gula darah wajib dilakukan secara rutin oleh para penderita diabetes. Hal ini dimaksudkan untuk terus mengontrol kadar gula dalam tubuh agar tetap berada dalam rentang aman.
Sedangkan untuk pencegahan alias penemuan dini, Anda juga dapat melakukan cek glukosuria alias gula darah sendiri. Cara pengecekan pun cukup praktis dan bisa dilakukan dengan cepat. Untuk melakukan pengecekan gula darah, Anda dapat melakukannya:
- Sendiri di rumah dengan perangkat ukur & strip cek gula darah
- Laboratorium
Saat ini, perangkat – perangkat untuk mengukur kadar gula darah dapat memberikan hasil nan cukup jeli dan mendekati hasil lab dengan standar deviasi nan tidak besar. Artinya, hasil pengukuran nan Anda lakukan sendiri dapat dijadikan referensi alias gambaran kondisi gula darah Anda.
Tentu jika Anda menginginkan hasil nan lebih akurat, Anda dapat melakukan pengecekan di laboratorium. Berikut ini beberapa metode alias langkah mengecek gula darah:
Tes Gula Darah Puasa
Merupakan metode dimana pengukuran kadar gula darah baik secara berdikari alias lab dilakukan setelah Anda menjalani puasa sebelumnya selama 8 jam. Setelah berpuasa dan sebelum Anda makan alias minum selain air putih, darah Anda bakal diambil sampel nya untuk diukur kadar gula darahnya.
Tes Gula Darah Sewaktu
Metode ini mengukur kadar gula darah dalam waktu nan acak. Artinya bisa dilakukan kapan saja Anda mau. Tidak perlu puasa terlebih dahulu
Membaca Hasil Cek Diabetes
Saat Anda melakukan pengecekan glukosuria alias gula darah baik secara berdikari ataupun lab, umumnya bakal mendapatkan hasil referensi tingkat kadar gula darah nan dinyatakan dalam satuan mg / dl.
Angka ini menunjukkan tingginya kadar gula dalam tubuh dan dapat Anda bandingkan dengan standar referensi nan berlaku:
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa jika Anda menggunakan metode pengecekan tes gula darah puasa, maka andaikan hasil pengukuran menunjukkan kadar gula darah antara 80 – 100 mg/dl, maka Anda dapat dikategorikan normal serta andaikan pengukuran dilakukan 2 – 3 jam setelah makan menunjukkan nomor < 140 mg/dl
Akan tetapi jika gula darah puasa Anda berada pada rentang 101 – 126 mg/dl, Anda termasuk dalam kategori prediabetes. Dalam kondisi ini diperlukan style hidup sehat dan perubahan pola makan untuk dapat menurunkan kadar gula Anda ke kategori normal.
Jika hasil pengukuran Anda berada > 126 mg/dl untuk gula darah puasa maka dapat dikatakan Anda mempunyai kadar gula tinggi / diabetes.
Jika Anda melakukan pengecekan secara berdikari dengan strip tes, Anda dapat melakukan pengukuran sekali lagi untuk memastikan hasilnya lantaran terkadang strip nan sudah expire alias salah saat mengambil sampel darah, dapat memberikan hasil nan tidak akurat.
Anda juga dapat memastikan hasilnya dengan melakukan tes ke laboratorium untuk membandingkan hasilnya dengan referensi dari strip test / glucosemeter