Arfiana Maulina, Inspirator Muda yang Berbicara di Lebih dari 100 Acara

1 bulan yang lalu

BANGBARA.COM - Pada usia 18 tahun, Arfiana Maulina telah mengukir prestasi luar biasa dengan berbincang di lebih dari 100 aktivitas di 12 universitas dan beragam organisasi internasional, termasuk Asia-Pasifik, Pakistan, Hongkong, dan Filipina. Di acara-acara tersebut, dia membahas beragam topik mulai dari karir, individual branding, hingga rumor lingkungan. Selain itu, Arfiana juga sukses menarik perhatian lebih dari 100.000 pengikut di beragam platform media sosial, memperluas akibat edukasinya.

Arfiana juga mempunyai pengalaman magang nan luas, bekerja di lebih dari 10 perusahaan di sektor startup, FMCG, agensi, dan non-profit di tiga negara berbeda. Pengalamannya mencakup beragam jenis kerja, baik hybrid maupun offline, di mana dia kudu menghadapi tantangan seperti perjalanan jauh demi mencapai tujuannya. Hal ini menunjukkan dedikasinya dalam memperkaya portofolio profesionalnya.

Sejak usia 16 tahun, Arfiana mendirikan WateryNation Foundation, sebuah aktivitas sosial nan konsentrasi pada rumor air bersih dan keberlanjutan. Inisiatif ini telah membawa Arfiana berperan-serta dalam beberapa aktivitas bergengsi nan membahas keberlanjutan dan rumor lingkungan, memperkokoh perannya sebagai aktivis muda di bagian tersebut. WateryNation telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai bagian dari aktivitas nan lebih besar untuk melestarikan lingkungan.

Arfiana percaya bahwa konsistensi, kerja keras, dan pertimbangan diri adalah kunci untuk meraih mimpi. Ia membujuk generasi muda untuk merancang rencana pengembangan pribadi (Individual Development Plan) nan SMARTER dan mengkombinasikan kerja keras dengan strategi nan tepat. Dengan pesan untuk terus mengevaluasi diri dan berbagi pengetahuan, Arfiana berupaya menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan besar mereka.

Sumber : VRITIMES

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian alias keseluruhan tulisan
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Kholilulloh