Apa Benar Ada Bahaya Kucing bagi Ibu Hamil?

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

Mums nan sejak remaja adalah pencinta kucing mungkin cukup percaya diri bahwa kucing tidak bakal membahayakan selama Mums hamil. Namun, sebagian masyarakat tetap beranggapan bahwa kucing rawan untuk ibu hamil. Kucing dapat menularkan jangkitan toksoplasmosis. Inilah ancaman kucing bagi ibu hamil! Tapi gimana kebenaran sebenarnya?

Benarkah memang kucing rawan untuk ibu hamil? American College of Obstetricians and Gynecologist mengatakan, ancaman kucing bagi ibu mengandung hanyalah pada kucing liar nan makannya dengan berburu mangsa, seperti tikus dan hewan pengerat lainnya. Di mana ancaman kucing bagi ibu mengandung berasal dari kotorannya. Namun, jika Mums memelihara kucing di rumah nan hanya makan makanan kucing dan terjaga kesehatan dan kebersihannya, maka akibat penularan toksoplasmosis sangat kecil. Ya, Mums bisa terus memelihara kucing saat hamil.

Bahaya Kucing bagi Ibu Hamil, Kenali Dulu Apa itu Toksoplasmosis

Toksoplasmosis namalain toksoplasma adalah penyakit parasit langka, nan bisa ditularkan ke bayi nan belum lahir. Ibu mengandung nan teriinfeksi toksoplasmosis dapat mengalami keguguran namalain mempunyai bayi cacat.

Pemahaman tentang siklus hidup Toxoplasma gondii (T. gondii) dan peran kucing dalam penularan penyakit dapat menghilangkan ketakutan terhadap kucing, khususnya buat ibu hamil.

T. gondii merupakan organisme protozoa nan dapat menginfeksi semua mamalia, nan berdomisili sebagai inang perantara. Salah satunya kucing. Setelah kucing terinfeksi toksoplasmosis, mereka biasanya memperoleh kekebalan dan jarang dapat terinfeksi kembali. Jadi, biasanya, hanya saat kucing pertama kali terpapar T. gondii, mereka bakal mengeluarkan ookista nan berpotensi menularkan. Selain itu, ookista tidak langsung menular, memerlukan masa inkubasi satu hingga lima hari.

Toksoplasmosis dapat ditularkan melalui kontak dengan toksoplasma, dari beragam sumber. Bagaimana kucing bisa tertular toksoplasmosis? Kucing bisa tertular toksoplasmosis lantaran menyantap daging mentah, burung, tikus, namalain tanah nan terkontaminasi. Namun kucing bukanlah satu-satunya hewan nan dapat menularkannya, mereka hanyalah satu-satunya jenis nan menyebarkan tahap jangkitan tersebut melalui kotorannya. Manusia juga dapat tertular toksoplasmosis dari daging hewan lain nan terinfeksi namalain daging nan kurang matang.

Ibu mengandung nan di sekitar rumah menemui banyak kucing liar sebaiknya waspada dengan minta orang lain membersihkan kotoran kucing liar. Namun, Mums nan memelihara kucing di rumah, tidak perlu resah ancaman kucing bagi ibu hamil. Misalnya untuk menurunkan akibat tertular toksoplasma, Mums meletakkan kucingnya di luar namalain apalagi memberikan kucingnya begitu saja pada orang. Hal ini tidak perlu, lantaran hanya mitos!

Bagaimana manusia bisa tertular toksoplasmosis?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat namalain CDC, mini kemungkinan kucing bakal menularkan toksoplasmosis, baik dari bulu maupun kotorannya.


Manusia paling sering tertular penyakit ini bukan dari kucing, melainkan lantaran mengonsumsi daging kurang matang, nan mengandung T. gondii. Metode penularan nan kurang umum adalah melalui konsumsi langsung ookista infektif. Terakhir, penularan penyakit secara transplasental ke bayi nan belum lahir dapat terjadi jika jangkitan primer tertular selama kehamilan.


Karena kucing susah menularkan toksoplasmosis langsung ke pengasuhnya, ibu mengandung umumnya mini kemungkinannya tertular penyakit tersebut dari kucing peliharaannya.

Cara Mencegah Tertular Toksoplasmosis

Berikut ini perihal nan bisa ibu mengandung lakukan agar terlindung dari toksoplasmosis!

Hindari kontak dengan kucing liar nan berburu dan menyantap hewan pengerat, serta kucing nan diberi makan daging mentah oleh pemiliknya. Jika memelihara kucing di rumah, tugaskan orang lain untuk membersihkan kotoran kucing.


Hindari daging nan kurang matang.

Cuci semua sayuran mentah sampai bersih.

Cuci semua talenan dan peralatan nan mungkin bersenggolan dengan daging sebelum digunakan.

Kenakan sarung tangan saat bertani namalain bekerja di tanah lantaran argumen lain. Jika Mums tidak memakai sarung tangan, cuci tangan Mums sampai bersih setelahnya.

Jadi Mums, itu adalah tindakan pencegahan nan masuk logika jika Mums takut bahay akucing bagi ibu hamil. Jangan melakukan kekejaman seperti membuang kucing di rumah namalain menyakiti kucing liar. Yakinlah, jika Mums peduli dengan kebahagiaan Mums, lebih baik Mums menikmati kasih sayang dan persahabatan dengan kucing kesayangan selama mengandung maupun setelah si mini lahir.

Referensi

https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/ask-acog/is-it-safe-to-keep-a-cat-during-pregnancy

https://www.humanesociety.org/resources/pregnancy-and-toxoplasmosis

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia