– Pada akhir tahun 2023, pergerakan ekonomi di negara Amerika saat ini tengah melambat, dimana perihal tersebut akhirnya berpengaruh pada stabilitas finansial secara global. Saat ini, perhatian bumi finansial terpusat pada pertanyaan besar: apakah bumi bakal menghadapi resesi tahun 2024 mendatang?
Menjawab halt tersebut, fans sekaligus pengamat aset DeFi dengan nama Keno di platform X, bakal akan mengulas prospek resesi, waktu kemungkinan terjadinya, dan dampaknya nan berpotensi pada pasar kripto.
“Pandangan mengenai resesi tahun 2024 ini terbagi, dengan beberapa pihak mengharapkan pertumbuhan dan nan lainnya meramalkan penurunan,” ungkap Keno.
Mengapa Resesi Tahun 2024 Diperdebatkan?
Dalam perihal ini, Keno menyajikan info dari beragam survei baru-baru ini mengungkapkan keragaman dalam angan ekonomi, dimana 69 persen konsumen mengantisipasi resesi. Sedangkan, 84 persen CEO meramalkan penurunan ekonomi di tahun 2024. nan menjadi pertanyaan selanjutnya, kenapa ekspektasi pesimis mengenai resesi tahun 2024 ini berkembang?
Sektor Utang dan Suku Bunga Tinggi
Salah satu aspek utama nan mendorong pesimisme adalah kenaikan suku bunga. Perusahaan nan sebelumnya memanfaatkan utang murah saat ini merasakan tekanan. Komposisi indeks S&P 500 menunjukkan bahwa 10 perusahaan teratas mendominasi 30 persen dari indeks ini, sementara 490 sisanya mungkin menghadapi tantangan.
“Sejarah memberikan info mengenai jarak antara kenaikan suku kembang FED dan resesi,” ujarnya.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa resesi tahun 2024 mungkin terjadi pada paruh kedua, setelah akibat kenaikan suku kembang sepenuhnya dirasakan oleh ekonomi. Selain itu, penguatan ekonomi saat ini sebagian besar disebabkan oleh langkah-langkah luar biasa nan diambil pada tahun 2020 dan 2021, di mana duit dicetak dalam jumlah besar untuk mendukung perseorangan dan bisnis.
Berita Bitcoin: Analis Papan Atas Klaim Siklus Bull Bitcoin Sudah Dimulai, Altcoin Siap Melonjak
Sementara langkah ini telah menjaga perekonomian, namun kekhawatiran lain pun timbul ke permukaan. Saat periode keterikatan suku kembang berhujung bagi banyak perusahaan, ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin tidak mempunyai sumber daya finansial nan cukup untuk mengatasi suku kembang nan lebih tinggi.
Dampak Pada Pasar Kripto
Apa makna semua ini bagi pasar kripto? Saat ini pasar mata uang digital tetap optimis, terutama hingga persetujuan Exchange-Traded Funds (ETFs). Setelah itu, pasar dapat memperkirakan pengedaran secara perlahan dari kepemilikan pemain besar nan sadar bakal tantangan ekonomi nan bakal datang.
Bitcoin halving nan dijadwalkan pada April 2024 juga menjadi sorotan, dengan sejarah menunjukkan lonjakan nilai signifikan sekitar enam bulan setelahnya. Selain itu, ketika resesi tahun 2024 menjadi nyata, maka orang bakal beramai-ramai untuk mencari aset lindung nilai nan sekiranya dapat dipercaya kinerjanya.
Ringkasan dan Persiapan untuk Tahun 2024
Keno mencatat, para mahir memprediksi bahwa pada 13 Desember 2023 The Fed bakal mengakhiri kenaikan suku kembang terakhirnya, nan mungkin membuka jalan bagi resesi ringan pada musim panas 2024. Seiring pasar mengalami penurunan tajam akibat resesi, penanammodal ritel, sering kali dipacu oleh emosi, mungkin menghadapi keputusan sulit.
Bagi nan mempunyai sumber daya, periode ini bisa menjadi kesempatan untuk masuk ke pasar dengan nilai nan lebih menguntungkan. Tetapi seiring dengan peluang, juga ada akibat kebangkrutan perusahaan dan ketidakpastian ekonomi di tahun 2024.
“Pemain nan tetap mempunyai cukup duit bakal masuk dengan nilai terbaik. Siapkah Anda menghadapi resesi tahun 2024, dan banyaknya kebangkrutan dari perusahaan? Jika iya, selamat datang di UPTOBER 2024. Jangan FOMO, kendalikan emosi, kesempatan bakal datang lagi,” pungkas Keno.
Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.