Adab Agar Doa Dikabulkan Menurut Al-Qur`an

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

- Doa adalah senjata orang beriman, jembatan nan menghubungkan antara hamba dan Tuhannya. Dalam Al-Quran, Allah memerintahkan manusia untuk bermohon dan menjanjikan pengabulan atas angan nan tulus. Namun, Al-Quran juga memberikan petunjuk tentang etika alias etika dalam bermohon agar angan lebih mudah dikabulkan. Adab-adab merupakan corak penghambaan dan kerendahan hati di hadapan Sang Pencipta.

Sejatinya, dalam kondisi bagaimanapun teruslah bermohon untuk menggapai angan kita, lantaran ungkapan bahwa angan adalah senjata selaras dengan nan telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad Saw dalam hadistnya;

الدعاء سلاح المؤمن، وعماد الدين، ونور السماوات والأرض.

Artinya; “ Doa adalah senjata bagi orang nan beriman, tiang bagi kepercayaan dan cahayanya langit dan bumi.” (HR. Al-Hakim)

Selain itu Allah Swt juga memotivasi hambanya untuk terus bermohon kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt di dalam surat Ghafir ayat 60;

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ.

Artinya; “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya bakal Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang nan sombong tidak mau menyembah-Ku bakal masuk neraka Jahanam dalam keadaan buruk dina.”

Namun, tak sedikit di antara kita nan merasa doanya belum juga dikabulkan, padahal telah berulang kali dipanjatkan dengan penuh harap. Mengapa demikian? Salah satu sebabnya bisa jadi lantaran kita belum memperhatikan adab-adab dalam bermohon sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur’an. Allah tidak hanya memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, tetapi juga membimbing gimana langkah terbaik untuk memanjatkan angan agar lebih mudah diijabah.

Dalam tulisan ini, kita bakal mengupas adab-adab bermohon nan berasal langsung dari Al-Qur’an—mulai dari keikhlasan niat, merendahkan diri, memilih waktu-waktu mustajab, hingga pentingnya husnuzan kepada Allah.

Semoga dengan memahami dan menerapkan adab-adab ini, doa-doa kita menjadi lebih bermakna, dan dikabulkan oleh Allah dengan langkah dan waktu terbaik.

Agar Doa Segera Dikabulkan

Pertama, Memilih Waktu nan Tepat

Doa bakal lebih mudah dikabulkan jika dilakukan di waktu-waktu nan istimewa. Misalnya saat hari Jumat, alias di waktu sahur. Selain itu, ada momen-momen unik seperti ketika sujud dalam salatDoa juga mustajab jika dipanjatkan oleh orang nan sedang dalam kondisi unik seperti musafir, orang nan dizalimi, orang tua kepada anaknya, dan orang nan sedang berpuasa.

Kedua, Berdoa dengan Khusyuk dan Penuh Harap

Ketika berdoa, dianjurkan untuk menghadap kiblat, mengangkat tangan, dan tidak berlebihan dalam merangkai kata-kata. Doa sebaiknya disampaikan dengan penuh rasa minta dan takut, serta dengan hati nan tunduk kepada Allah. Allah berfirman:

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةًۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan bunyi nan lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang nan melampaui batas.”
[QS. Al-A’raf: 55]

اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang nan selalu bersegera dalam kebaikan dan mereka bermohon kepada Kami dengan minta dan cemas, dan mereka adalah orang-orang nan intens kepada kami.”
[QS. Al-Anbiya’: 90]

Ketiga, Merendahkan Suara dalam Doa

Berdoa dengan bunyi pelan mencerminkan etika nan baik dan menunjukkan kerendahan hati. Suara nan lembut lebih mudah menghadirkan kekhusyukan dan keikhlasan dalam hati. Dalam keadaan seperti ini, seseorang bakal memohon sebagaimana orang nan betul-betul butuh—penuh rasa buruk dan harap.

Allah memuji Nabi Zakaria dalam firman-Nya:

اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا

“(Yaitu) tatkala dia bermohon kepada Tuhannya dengan bunyi nan lembut.”
[QS. Maryam: 3]

Selain itu, bermohon dengan bunyi pelan juga menjadi corak penghormatan terhadap nikmat besar nan sedang kita minta.

Keempat, Memperbanyak Permohonan

Hendaknya ketika bermohon kepada Allah betul-betul dalam kondisi memohon karunia-Nya, utamanya memohon karunia kebaikan akhirat. Hal ini sebagaimana firman-firman-Nya.

وَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

Artinya; “Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya”. [QS. An-Nisâ’: 32].

فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ

Artinya; “Maka di antara manusia ada orang nan bendoa, ‘Wahai Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia’, dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di Akhirat.”[QS. Al-Baqarah: 200].

Demikian penjelasan mengenai agar angan segera dikabulkan. Semoga angan kita segera diijabah oleh Allah SWT.  Wallahu a`lam.

Selengkapnya
Sumber Info Seputar Islam bincangsyariah
Info Seputar Islam bincangsyariah