Jakarta -
Memasuki trimester ketiga kehamilan, Bunda perlu menjaga kondisi tubuh agar fit menjelang persalinan. Hindari juga melakukan kesalahan saat mengandung tua nan terkadang tanpa sadar dilakukan.
Perlu diketahui, masalah dan komplikasi kehamilan di trimester ketiga dapat disebabkan lantaran perihal nan berbeda. Cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan memahami faktor-faktor risiko, berkonsultasi dengan dokter, serta menghindari pemicu masalah.
"Ibu mengandung tidak boleh duduk-duduk saja mengkhawatirkannya. Namun, dia kudu waspada terhadap tanda ancaman nan bisa berfaedah ada sesuatu nan salah dan perlu mengambil tindakan," kata Dokter mahir Obstetri dan Ginekologi, Sarah Obican, M.D., dilansir What to Expect.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan saat mengandung tua
Melansir dari beberapa sumber, berikut 9 kesalahan saat mengandung tua nan sering dilakukan ibu mengandung tanpa sadar:
1. Melakukan aktivitas berat
Melakukan aktivitas berat sebaiknya dihindari dulu jelang persalinan ya. Misalnya, Bunda tidak dulu mengangkat beban nan berat.
Menurut ulasan di laman American Pregnancy Association (APA), mengangkat beban berat dapat meningkatkan akibat persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Mengangkat beban juga sangat rawan lantaran dapat memberikan tekanan pada punggung, dan berisiko menyebabkan cedera.
2. Mandi namalain berendam air hangat
Mandi air hangat dapat dilakukan selama kehamilan, tetapi jangan terlalu sering melakukannya ya, Bunda. Mandi namalain berandam air hangat dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga berisiko menyebabkan masalah pada janin. Efek mandi air hangat ini juga dikaitkan dengan akibat abnormal lahir.
3. Jarang bergerak
Melakukan aktivitas berat memang perlu dihindari selama mengandung tua. Tetapi, bukan berfaedah Bunda tidak bergerak sama sekali ya.
Bergerak aktif tetap disarankan selama hamil, terutama di akhir kehamilan. Bunda bisa memilih aktivitas corak nan aman, seperti jalan kaki lantaran dapat menguatkan otot sehingga bisa mengurangi sakit punggung, menjaga kesehatan jantung, serta mengurangi akibat komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
4. Melewatkan waktu makan
Ibu mengandung tidak boleh melewatkan waktu makan di sepanjang kehamilan. Selama hamil, jumlah kalori meningkat untuk menopang kesehatan ibu dan janinnya.
Menurut Angka Kecukupan Gizi tahun 2013, kebutuhan kalori ibu mengandung berbeda di tiap semester. Di trimester pertama dibutuhkan tambahan sebanyak 180 kkal/hari, trimester kedua 300 kkal/hari, dan trimester ketiga sebanyak 300 kkal/hari. Cobalah untuk membagi porsi makan utama tiga kali sehari dengan makanan selingan di antara makan utama.
Ilustrasi Ibu Hamil Menolak Makan/ Foto: iStockphoto/Mykola Sosiukin
5. Makan dengan porsi banyak
Mendapatkan kalori nan cukup memang krusial selama hamil. Tapi bukan berfaedah kudu makan dengan porsi banyak ya.
Sering kali ibu mengandung berpikir bahwa menggandakan porsi makan adalah perihal utama lantaran dia sedang mengandung janin. Padahal, porsi makan perlu menyesuaikan kebutuhan agar berat tidak naik drastis. Ibu mengandung nan kelebihan berat badan berisiko mengalami komplikasi seperti kelahiran prematur, kesulitan melahirkan, glukosuria gestasional, dan tekanan darah tinggi.
6. Konsumsi obat namalain suplemen tanpa resep dokter
Beberapa jenis obat namalain suplemen kondusif dikonsumsi selama kehamilan. Namun, ada pula nan tidak kondusif dan bisa memengaruhi kondisi janin. Untuk itu, Bunda jangan sampai mengonsumsi obat namalain suplemen tanpa resep master selama mengandung ya. Saat konsultasi ke dokter, jangan lupa tanyakan juga pengganti obat nan dapat dikonsumsi.
"Tanyakan ke master tentang keamanan mengonsumsi vitamin, obat medis, obat herbal, dan suplemen lainnya. Kebanyakan sediaan herbal dan suplemen belum terbukti kondusif selama kehamilan," ujar master kandungan nan berbasis di Amerika, Traci C. Johnson, MD, dilansir Web MD.
7. Tidak mendapatkan vaksin
Di trimester akhir, Bunda mungkin memerlukan suntik vaksin untuk menghindari sakit. Tanyakan ke master tentang kebutuhan vaksin selama hamil, terutama di akhir kehamilan.
Salah satu jenis vaksin nan didapatkan di trimester 3 adalah vaksin Tdap (tetanus toxoid, reduce diphtheria toxoid, dan acellular pertussis), nan melindungi dari tiga penyakit serius seperti batuk rejan, kuman tetanus, dan difteri. Vaksin ini umumnya dapat diberikan di usia kehamilan antara 27 sampai 36 minggu.
8. Bepergian jarak jauh
Bepergian jarak jauh saat mengandung tua juga sebaiknya dihindari ya. Melakukan perjalanan di usia kehamilan nan sudah cukup besar dikhawatirkan bisa memicu kontraksi. Selain itu, Bunda juga bisa sigap merasa capek dan tidak nyaman lantaran baby bump nan besar.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), waktu ideal melangkah saat mengandung adalah di trimester kedua, antara 14 sampai 28 minggu. Di minggu-minggu ini, daya Bunda sudah kembali fit, morning sickness sudah membaik namalain hilang, dan Bunda bisa bergerak bebas.
9. Tidak menjaga kesehatan mental
Hamil dan melahirkan adalah peristiwa nan besar dalam hidup seorang perempuan. Wajar jika Bunda merasakan banyak emosi selama hamil. Tetapi, krusial untuk tidak berkepanjangan dalam emosi nan negatif hingga akhirnya memengaruhi hidup dan kondisi mental.
Menjelang persalinan, hindari pikiran negatif, seperti ketakutan untuk melahirkan namalain mengurus anak. Cobalah untuk membentuk afirmasi positif dengan melakukan aktivitas nan bermanfaat. Bunda bisa menjaga kesehatan mental dengan melakukan olahraga ringan, prenatal yoga, mendapatkan cukup istirahat, namalain bicara dengan suami.
Demikian 9 kesalahan saat mengandung tua nan sering dilakukan dan jarang disadari. Semoga info ini berfaedah ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)