Leukemia merupakan kanker darah nan terjadi ketika sel darah putih abnormal berkembang biak secara tidak terkendali di sumsum tulang. Sel-sel abnormal ini kemudian menggantikan sel darah putih sehat sehingga tubuh tak dapat melawan jangkitan dengan baik.
Leukemia dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Pada tahap awal, leukemia sering kali tidak menunjukkan indikasi nan jelas sehingga banyak wanita nan tidak menyadarinya.
Gejala awal leukemia sering kali tidak disadari wanita. Gejala awalnya mudah mengalami pendarahan, sering mengalami infeksi, dan kelelahan. Pada tahap akhir, Bunda mungkin mengalami gejala, seperti kebingungan, pernapasan lambat, dan halusinasi.
Mengutip dari Healthline, American Cancer Society memperkirakan bahwa 59.610 orang di Amerika Serikat menerima pemeriksaan leukemia baru pada 2023. Yuk pahami indikasi leukemia stadium awal sejak awal agar segera mendapatkan pengobatan.
Apa itu Leukemia namalain Kanker Darah?
Dilansir dari Mayo Clinic, leukemia adalah kanker pada jaringan pembentuk darah tubuh, termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik. Ada banyak jenis leukemia.
Beberapa corak leukemia lebih sering terjadi pada anak-anak. Bentuk leukemia lainnya kebanyakan terjadi pada orang dewasa.
Leukemia biasanya melibatkan sel darah putih nan efektif melawan infeksi. Sel darah putih biasanya tumbuh dan membelah secara teratur, sesuai kebutuhan tubuh Bunda.
Pada penderita leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah putih abnormal dalam jumlah berlebihan sehingga tidak berfaedah dengan baik. Perawatan untuk leukemia bisa rumit, tergantung pada jenis dan aspek lainnya.
Apakah Leukemia Bisa Disembuhkan?
Belum bisa dijelaskan dan tetap dalam tahap penelitian. Leukemia dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Gejala mungkin termasuk sakit kepala, mudah berdarah, sesak napas, dan banyak lagi.
Subtipe leukemia nan Bunda derita dan jumlah sistem tubuh nan terkena dampaknya dapat menyebabkan beragam gejala. Kondisi ini berakibat pada darah, sumsum tulang, kulit, sistem pencernaan, dan otak Bunda.
Beberapa pengobatan leukemia apalagi mungkin mempengaruhi jantung. Meski demikian, pengobatan leukemia telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini membuahkan buletin positif tentang tingkat kelangsungan hidup penderita leukemia meningkat lebih dari empat kali lipat antara tahun 1963 dan 2015. Para peneliti saat ini sedang mencari langkah untuk mengembangkan vaksin kanker.
Para intelektual juga telah mengembangkan cara-cara baru untuk melawan kanker nan terbukti efektif pada tikus, seperti sel pembunuh alami nan dimodifikasi. Para peneliti sedang mempelajari terapi baru nan ditargetkan, imunoterapi, dan kombinasi kemoterapi untuk membantu mengobati leukemia dengan lebih efektif.
Penyebab Leukemia
Dilansir dari Cleveland Clinics, leukemia dimulai ketika DNA satu sel di sumsum tulang Bunda berubah. DNA adalah ‘kode instruksi’ nan memberi tahu sel kapan kudu tumbuh, gimana berkembang, dan kapan kudu mati.
Karena mutasi namalain kesalahan pengodean, sel-sel leukemia terus bertambah banyak. Semua sel nan muncul dari sel original nan bermutasi juga mempunyai DNA nan bermutasi.
Para intelektual tidak mengetahui apa nan menyebabkan sel-sel nan sedang berkembang ini bermutasi. Meski demikian, ada beberapa orang nan mempunyai akibat lebih tinggi terkena leukemia.
Siapapun bisa terkena leukemia. Namun penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan akibat Bunda, seperti hal-hal berikut.
1. Pengobatan kanker sebelumnya
Perawatan kanker di masa silam nan melibatkan radiasi namalain kemoterapi dapat meningkatkan kemungkinan Bunda mengembangkan beberapa jenis leukemia.
2. Merokok
Jika Bunda mempunyai riwayat merokok namalain terpapar asap rokok, Bunda berisiko lebih tinggi terkena leukemia myelogenous akut.
3. Paparan bahan kimia industri
Benzena dan formaldehida diketahui merupakan bahan kimia penyebab kanker nan ditemukan pada bahan gedung dan bahan kimia rumah tangga. Benzena digunakan untuk membikin plastik, karet, pewarna, pestisida, obat-obatan dan deterjen.
Formaldehida terdapat dalam bahan gedung dan produk rumah tangga seperti sabun, sampo, dan produk pembersih.
4. Riwayat family leukemia
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis leukemia mungkin diturunkan dalam keluarga. Namun dalam kebanyakan kasus, mempunyai kerabat nan menderita leukemia tidak berfaedah Bunda namalain personil family lainnya juga bakal menderita leukemia.
Beri tahu master jika Bunda namalain personil family mempunyai kondisi genetik. Mereka mungkin merekomendasikan pengetesan genetik untuk menilai akibat Bunda.
Gejala Awal Leukemia namalain Kanker Darah Stadium Awal
Berikut ragam indikasi leukemia stadium awal pada wanita nan sering tidak disadari.
1. Kelelahan nan berlebihan
Kelelahan merupakan indikasi umum dari beragam kondisi kesehatan, termasuk leukemia. Namun jika kelelahan nan Bunda alami tidak kunjung membaik meskipun sudah cukup istirahat, namalain disertai dengan indikasi lain, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Belum lagi jika Bunda sering mengalami kelelahan nan parah dan mengalami kepucatan. Jangan tunggu sampai parah, segera cek ke dokter.
2. Sering memar dan pendarahan menstruasi nan banyak
Leukemia dapat menyebabkan trombositopenia, adalah kondisi di mana jumlah trombosit (keping darah) dalam darah rendah. Trombosit berdomisili krusial dalam pembekuan darah sehingga trombositopenia dapat menyebabkan mudah memar dan pendarahan.
Trombosit nan rendah juga membikin proses pengobatan memar dan pendarahan menjadi lebih lama. Saat haid, Bunda juga mungkin sering mengalami pendarahan menstruasi nan sangat banyak.
3. Sering mimisan
Mimisan nan sering terjadi, terutama jika parah namalain berkepanjangan bisa menjadi tanda awal leukemia. Hal ini disebabkan lantaran trombositopenia nan membikin darah mudah mengalir.
Mimisan menjadi indikasi awal nan sering terjadi pada penderita Leukemia. Ini lantaran perkembangan sel darah putih tidak normal sehingga menggantikan sel sehat dalam sumsum tulang belakang, termasuk trombosit.
Ketika jumlah trombosit tidak cukup maka darah susah membeku. Itulah argumen kenapa penderita leukemia sering mimisan.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kelenjar getah cerah nan bengkak dapat dirasakan sebagai benjolan di leher, ketiak, namalain selangkangan. Pembengkakan kelenjar getah cerah merupakan salah satu tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
Pada penderita leukemia, pembengkakan kelenjar getah cerah terjadi lantaran adanya sel darah putih abnormal nan menumpuk di dalamnya.
5. Nyeri sendi
Dalam sebuah studi 2020, peneliti menemukan bahwa 8,8% anak-anak penderita leukemia mengalami nyeri tulang, nyeri sendi, namalain masalah ortopedi lainnya sebagai indikasi pertama mereka. Begitu pula dengan wanita maupun laki-laki dewasa.
Leukemia mungkin salah didiagnosis sebagai radang sendi jika indikasi pertamanya adalah nyeri sendi. Dalam studi kasus 2020, peneliti menyajikan kasus seorang anak berumur 18 tahun dengan leukemia nan awalnya didiagnosis menderita ankylosing spondylitis lantaran mengalami nyeri sendi.
6. Rentan terkena infeksi
Sel darah putih fungsinya untuk melawan unsur asing dalam tubuh. Pada penderita leukemia, sel darah putih abnormal sehingga menyerang sel nan sehat.
Itulah kenapa penderita leukemia rentan terkena infeksi. Virus, bakteri, namalain unsur asing lain dengan mudah bisa menginfeksi tubuh Bunda lantaran sistem sel darah putih nan abnormal.
Cara Mengobati Leukemia Stadium Awal
Perawatan untuk leukemia berjuntai pada jenis leukemia nan Bunda derita, usia, dan kesehatan secara keseluruhan, serta apakah leukemia telah menyebar ke organ namalain jaringan lain. Berikut langkah mengobati leukemia nan umum.
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah corak pengobatan leukemia nan paling umum. Ini melibatkan penggunaan bahan kimia untuk membunuh sel leukemia namalain mencegahnya berkembang biak.
Selama perawatan, Bunda mungkin menerima bahan kimia (obat) dalam corak pil, suntikan ke pembuluh darah namalain bawah kulit. Biasanya, Bunda bakal menerima kombinasi obat kemoterapi.
2. Imunoterapi (terapi biologis)
Perawatan ini menggunakan obat-obatan tertentu untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh Bunda untuk melawan leukemia. Imunoterapi membantu sistem kekebalan Bunda mengidentifikasi sel kanker dan menghasilkan lebih banyak sel kekebalan untuk melawannya.
3. Terapi nan ditargetkan
Perawatan ini menggunakan obat-obatan nan dirancang untuk menyerang bagian tertentu dari sel leukemia seperti protein namalain gen nan menyebabkan sel tersebut mengambil alih sel darah normal.
Terapi nan ditargetkan dapat mencegah sel leukemia berkembang biak, memutus suplai darah sel, namalain membunuh sel secara langsung. Terapi nan ditargetkan condong tidak membahayakan sel-sel normal.
4. Terapi radiasi
Perawatan ini menggunakan pancaran daya nan kuat namalain sinar-X untuk membunuh sel-sel leukemia namalain menghentikan pertumbuhannya. Selama pengobatan, mesin mengarahkan radiasi ke tempat nan tepat di tubuh Bunda di mana sel kanker berada namalain mendistribusikan radiasi ke seluruh tubuh. Mendistribusikan radiasi ke seluruh tubuh mungkin terjadi sebelum transplantasi sel hematopoietik.
5. Transplantasi sel hematopoietik (transplantasi sel induk namalain sumsum tulang)
Perawatan ini menggantikan sel-sel pembentuk darah kanker nan dibunuh oleh kemoterapi dan/atau terapi radiasi dengan sel-sel hematopoietik baru nan sehat. Dokter bakal mengeluarkan sel-sel sehat dari darah namalain sumsum tulang Bunda sebelum kemoterapi dan radiasi, bisa juga berasal dari donor.
Sel-sel baru nan sehat berkembang biak, membentuk sumsum tulang dan sel darah baru nan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit nan dibutuhkan tubuh Bunda.
6. Chimeric antigen receptor (CAR) T-cell therapy
Ini adalah jenis terapi baru nan menggunakan sel T nan melawan jangkitan di tubuh Bunda (sel T namalain limfosit T adalah sejenis sel kekebalan), merekayasanya untuk melawan sel leukemia dan memasukkannya kembali ke dalam tubuh Bunda.
Uji klinis juga tersedia untuk menguji pengobatan kanker baru. Pertimbangkan potensi kegunaan dan akibat mendaftarkan diri dalam uji klinis dengan master Bunda.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua wanita dengan leukemia bakal mengalami semua indikasi di atas. Gejala nan dialami setiap orang dapat berbeda-beda. Untuk itu, krusial untuk selalu waspada terhadap perubahan kesehatan Bunda dan segera memeriksakan diri ke master jika mengalami indikasi nan tidak biasa.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)