Jakarta -
Bunda pasti sering kali merasa resah jika Si Kecil makan dengan lahap dan banyak, tetapi berat badannya tak kunjung bertambah. Fenomena ini sering kali membikin Bunda bertanya-tanya, apa ya nan sebenarnya terjadi?
Banyak orang tua merasa bingung dan resah saat memandang anak mereka makan banyak, tetapi tetap kurus. Ternyata, ada beragam aspek nan bisa menyebabkan kondisi ini, mulai dari aspek genetik hingga pola hidup dan kesehatan anak.
Memahami penyebabnya adalah langkah awal nan krusial agar Bunda dapat mengambil tindakan nan tepat. Selain itu, mengetahui cara-cara efektif untuk mengatasi masalah ini juga sangat berfaedah agar si mini bisa tumbuh sehat dan optimal.
Kapan penurunan berat badan anak kudu mulai diwaspadai?
Melansir dari laman resmi Cleveland Clinic, penurunan berat badan anak kudu mulai diwaspadai seumpama terjadi secara terus menerus, Bunda.
Jika penurunan berat badan terjadi dalam jumlah nan besar, Bunda juga perlu mewaspadainya dan membawa Si Kecil untuk konsultasikan ke dokter. Hindari memberikan suplemen namalain obat-obatan lain nan berfaedah untuk meningkatkan berat badan Si Kecil tanpa pengarahan master ya, Bunda.
“Jika ada penurunan berat badan nan signifikan dalam satu pengukuran, mereka kudu dibawa ke master dan diukur ulang untuk menentukan apakah penurunan tersebut memerlukan tindakan lebih lanjut,” tutur dokter mahir gastroenterologi anak dr. Kadakkal Radhakrishnan, MD.
Penyebab anak makan banyak tapi tetap kurus
Memiliki anak nan makan banyak, tetapi tetap kurus bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua. Sementara beberapa anak mungkin mempunyai metabolisme nan tinggi secara alami, ada sejumlah kondisi medis dan aspek lainnya nan dapat mempengaruhi penyerapan dan penggunaan nutrisi dalam tubuh.
Berikut adalah 10 penyebab nan bisa menjelaskan kenapa anak makan banyak tetapi tetap kurus seperti dilansir beragam sumber:
1. Kekurangan kalori
Meskipun anak makan banyak, makanan nan dikonsumsinya mungkin tidak cukup mengandung kalori untuk memenuhi kebutuhan daya harian mereka. Kalori sangat krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, terlebih di masa golden age.
Jika anak tidak mendapatkan cukup kalori, tubuhnya bakal menggunakan persediaan lemak sebagai sumber energi. Ini tentunya menyebabkan anak kesulitan meningkatkan berat badan namalain nan lebih parah bisa menyebabkan penurunan berat badan.
2. Terlalu banyak konsumsi protein
Melansir dari laman resmi Vinmec International Hospital, konsumsi protein nan terlalu banyak dan sebetulnya tidak diperlukan dapat menyebabkan anak menjadi kurus. Hal ini lantaran terlalu banyak protein bisa menyebabkan sembelit dan membikin anak-anak kesulitan untuk menyerap makanan.
Perlu diketahui bahwa protein bukanlah sumber nutrisi utama untuk meningkatkan berat badan anak. Jadi, pastikan untuk memberi makan Si Kecil dengan nutrisi nan komplit dan seimbang ya, Bunda.
3. Makanan kurang bergizi
Konsumsi makanan nan kaya bakal kalori tetapi kurang nutrisi, seperti makanan sigap saji namalain camilan manis, dapat menyebabkan anak merasa kenyang tanpa mendapatkan vitamin dan mineral nan diperlukan untuk pertumbuhan.
Pola makan nan kurang seimbang seperti ini dapat mempengaruhi kesehatan dan berat badan anak dalam jangka panjang.
4. Masalah pada mulut namalain neurologis
Gangguan pada mulut namalain masalah neurologis seperti kesulitan menelan namalain mengunyah dapat mempengaruhi asupan makanan anak. Kondisi kesehatan seperti cerebral palsy namalain disfagia dapat membikin anak susah mendapatkan nutrisi nan dibutuhkan meskipun mereka merasa lapar dan berupaya makan banyak.
Apabila mencurigai anak terkena masalah kesehatan pada mulut namalain neurologi, segeralah berkonsultasi kepada dokter. Biasanya master bakal melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya, Bunda.
5. Masalah pankreas
Pankreas pada tubuh manusia berfaedah untuk memproduksi enzim nan krusial untuk pencernaan. Masalah pada pankreas, seperti pankreatitis kronis namalain fibrosis kistik dapat mengganggu produksi enzim ini.
Hal ini menyebabkan tubuh tidak dapat mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan dengan baik. Akibatnya, anak tetap kurus meskipun makan sebanyak apapun.
6. Gangguan gastrointestinal
Beberapa gangguan gastrointestinal seperti penyakit celiac, sindrom iritasi usus besar (IBS), namalain penyakit Crohn dapat mengganggu penyerapan nutrisi di usus. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi, meskipun anak makan dalam jumlah nan cukup.
7. Masalah tiroid dan metabolisme
Ilustrasi anak tidak mau makan/Foto: Getty Images/iStockphoto/tylim
Hiperaktifitas kelenjar tiroid (hipertiroidisme) dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga anak membakar kalori lebih sigap daripada nan dikonsumsi. Kondisi ini sering menyebabkan penurunan berat badan nan tidak diinginkan meskipun nafsu makan anak tinggi.
Selain penurunan berat badan, karakter lain anak nan menderita gangguan tiroid dan metabolisme adalah mengalami kelelahan nan berlebihan, meskipun sudah cukup istirahat. Jika Si Kecil menunjukkan kedua indikasi ini, segeralah konsultasikan ke master anak ya, Bunda.
8. Gangguan pada jantung
Anak-anak dengan masalah jantung kongenital namalain kondisi jantung lainnya mungkin mempunyai kebutuhan daya nan lebih tinggi lantaran tubuh mereka kudu bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan namalain kesulitan untuk bertambah berat badan meskipun anak makan banyak.
9. Masalah ginjal
Pada kondisi penyakit ini, terutama ginjal kronis, ginjal mungkin kehilangan skill untuk mempertahankan zat-zat krusial seperti protein, vitamin, dan mineral di dalam tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan anak kehilangan berat badan dan kekurangan nutrisi meskipun asupan makanan cukup.
10. Faktor genetik
Faktor genetik juga memainkan peran krusial dalam menentukan berat badan dan komposisi tubuh anak. Jika kedua orang tua mempunyai tubuh nan kurus, kemungkinan besar anak mereka juga bakal mempunyai kecenderungan untuk tetap kurus meskipun makan banyak.
Namun, jika orang tua bertubuh kurus dan anak juga kurus, bukan berfaedah ini adalah perihal nan normal dan bisa diabaikan. Usahakan untuk tetap berkonsultasi ke master jika anak dinilai terlalu kurus.
Cara mengatasi masalah anak makan banyak tapi tetap kurus
Ilustrasi anak/Foto: Getty Images/kool99
Jika Si Kecil sudah makan banyak tapi tetap kurus, berikut beberapa langkah nan bisa dicoba untuk membantu mengatasi masalah ini seperti dilansir beragam sumber:
-
Konsultasikan dengan master anak
Langkah pertama nan kudu diambil adalah berkonsultasi dengan master anak untuk mengevaluasi kesehatan anak secara menyeluruh. Dokter bakal melakukan pemeriksaan corak dan tes tambahan jika diperlukan untuk mencari tahu apakah ada masalah kesehatan nan menyebabkan anak kurus meski sudah banyak makan.
-
Tentukan kebutuhan kalori
Bunda bisa meminta pendapat medis dari master anak untuk menentukan kebutuhan kalori harian Si Kecil berasas usia, tinggi badan, tingkat aktivitas, dan faktor-faktor lainnya. Ini bakal membantu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan kalori nan cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
-
Pilih makanan bergizi
Pastikan anak mendapatkan makanan nan kaya bakal nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein sehat, dan lemak sehat. Hindari makanan nan tinggi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan nan kurang bergizi.
-
Perhatikan kualitas makanan
Meskipun anak mungkin makan banyak, krusial untuk memperhatikan kualitas makanan nan mereka konsumsi. Pastikan bahwa makanan nan mereka makan mengandung nutrisi nan cukup dan tidak hanya mengandung kalori kosong.
-
Berikan suplemen
Jika anak susah mendapatkan cukup nutrisi melalui makanan mereka, master mungkin merekomendasikan suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Hindari memberikan suplemen sembarangan tanpa resep master ya, Bunda.
Nah, itulah penyebab anak makan banyak tapi tetap kurus dan langkah nan tepat untuk mengatasinya. Semoga info ini berfaedah untuk Bunda dan Si Kecil, ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)